Fotografi : Memaksimalkan Strobist di Taman Sari Yogyakarta
- Selasa, Januari 27, 2015
- By aminhoki
- 4 Comments
Sudah saya bahas tentang teknik ini
pada artikel sebelumnya. Sebelum berbicara pada teknik pengambilan gambar, saya
ingi mengesharekan tentag tempat yang saya pilih untuk belajar Strobist ini.
Taman sari merupakan tinggalan budaya dari Kraton Yogyakarta.
Konon katanya
tempat ini adalah taman bagi raja dan para selirnya. Bangunan yang epic dan
ditambah lagi suasana yang sedikit etnic membuat khas dari kraton begitu
ketara.
Yang membuat saya tertarik dengan
tempat ini adalah kondisi cahaya yang begitu minim tapi kita dihadapkan pada
pengambilan detail tempat yang maksimal. Sehingga untuk masalah ini menurut
saya cocok untuk mempelajari strobist lebih lagi.
dari sumber mengatakan bahwa :
Fotografer Strobist adalah fotografer yang menggunakan off-kamera flash (OCF) untuk mengambil gambar. Selain pop-upflash atau speedlight yang biasa terpasang di atas kamera, strobists menggunakan OCF untuk mencapai foto yang lebih cerah dan foto-foto lebih dinamis.
Hal tersebut dapat dicapai dari hasil dari penempatan cahaya yang lebih baik, karena tidak terbatas pada satu arah, yaitu bagian atas lensa. Dengancahaya yang dihasilkan dari off-kamera flash (OCF) , Anda dapat melakukan percobaan untuk mencapai hasil foto yang lebih baik.
Sedikit tips nya :
- Siapkan kamera, lensa, flash, dan trigger. Untuk trigger tidak wajib . yang penting ada flash eksternal saja. Flash internal sebenernya tidak masalah, hanya saja supaya lebih maksimal dan jangkauan cahayanya lebih jauh dan kuat, flash ekternal solusinya.
- Atur kamera sesuai feel anda. Maksutnya tentang saturasi dan lain-lain
- Gunakan ISO yang rendah. Hal ini dimaksutkan agar gambar bisa tajam maksimal
- Gunakan bukaan diafragma 2 lever dari pilihan yang paling rendah
- Atur shutter sesuai dengan cahaya. Dalam hal ini karena telah dibantu dengan flash eksternal, maka arahkan shutter selalu mendekati atau paling tidak di kisaran 1/100.
- Untuk mengimbangi gelapnya cahaya yang masuk pada kamera, atur flash sebijaknya. Kenapa sebijaknya? Karena menurut saya, manual akan lebih efektif dalam penggunaan cahay yang sesuai selera anda.
Berikut hasil yang saya dapat :
Sedikit saja ISO 200 |
No story ISO 200 |
Febrian ISO 200 |
Saran dan masukkan sangat diterima
disini.
Semoga membantu, dan semoga
berkenaan.
4 komentar
Woow nice guys :-) pake OCF buat kesan suasana yang lebih epic
BalasHapusHalah halah apa to tak wkwkw okè oke siap
HapusTerus pasanganmu yg mana min? *penting banget* *mohon dijawab* wakaaka
BalasHapusapasih mbak kamu nannyanya.. belum ada mbak. komentari artikelnya kek malah ngomongin lainnya wkkwk
Hapus