Review : Pidato Terakhir Gwen (The Amazing Spider-Man 2)
- Kamis, Januari 22, 2015
- By aminhoki
- 2 Comments
Gwen Stacy |
Apa yang dapat kamu rasakan
ketika orang yang kamu sayangi, orang yang kamu kasihi meninggal dunia ketika
sedang bersamamu?? Mungkin kalau ada kata yang paling jelek setelah kata sedih
sekali, mungkin itu adalah kata yang tepat.
Mungkin begitulah kira-kira yang
dirasakan oleh Peter, pemeran Spider-Man dalam The Amazing Spiderman 2. Saat
pacarnya, Gwen, sedang ikut berjuang dengannya melawan musuh tiba-tiba ada
insiden yang menyebabkan dia akhirnya meninggal, begitu singkatnya. Lambat laun
Peter mualai menemukan hikmah dari semua itu. Kenangan bukan untuk dibuang
melainkan untuk ditempatkan di tempat yang sebagaimana mestinya.
Namun, bukan hal itu yang akan
kami sorot banyak di sini. Ada satu
peristiwa atau adegan yang diperankan Gwen yang menurut kami lumayan menarik
untuk disimak, yaitu pidato saat Gwen lulus dari masa studinya. Bukan masalah
nilai dia yang bagus atau peran ciuman mesra dengan kekasihnya, tetapi
kata-katanya yang luamayan menyentuh dan memotivasi. Berikut pidato singkatnya dalam
terjemahan Bahasa Indonesia:
Selamat pagi para Guru Terhormat
dan para keluarga dari teman-teman wisudaku. Suatu kehormatan bisa berdiri di
sini hari ini.
Aku tahu kita berpikir bahwa kita
abadi. Kita memang pantas merasa seperti itu. Kita wisuda. Tapi, seperti empat
tahun singkat kita di SMA.
Yang membuat hidup kita menjadi
berharga adalah saat hidup akan berakhir. Akhir yang membuat sesuatu menjadi
bahagia. Aku baru menyadarinya sekarang dan aku mengatakannya.
Di hari yang penting ini, untuk
mengingatkan kita bahwa waktu merupakan keberuntungan. Jangan sia-siakan
hidupmu dengan menjadi orang lain. Buatlah hidupmu berarti. Perjuangkan apa
yang berharga bagimu, apapun yang terjadi. Meskipun kita gagal, tapi itu adalah
cara terbaik menjalani kehidupan.
Mudah sekali merasa penuh harapan
di hari indah seperti ini. Tapi akan ada masa gelap menanti kita kedepannya. Ada
masanya kalian merasa kesepian. Itulah saat dimana harapan sangat dibutuhkan.
Tak peduli betapa sulitnya masa yang kau jalani atau betapa menderitanya
dirimu. Kau harus berjanji padaku, bahwa kau akan terus memegang teguh
harapanmu. Teruslah bertahan. Kita harus bangkit dari penderitaan kita.
Harapanku untuk kalian adalah
kalian akan menjadi harapan. Semua orang membutuhkan harapan. Walaupun kita
gagal, itu tetaplah cara terhebat menjalani hidup ini saat kita memandang
sekitar kita hari ini, ke semua orang yang membantu kita menjadi seperti
sekarang ini.
Aku tahu rasanya mengucapkan
selamat tinggal, tapi kita akan membawa
kenangan satu sama lain ke dalam perjalanan hidup kita selanjutnya untuk
mengingatkan diri kita sebenarnya dan akan menjadi apa kita.
Empat tahun bersama kalian begitu
luar biasa. Aku akan merindukan kalian semua.
Gwen |
Gwen |
Mengulangi kata-katanya, dia
berpesan agar kita senantiasa menjadi sebuah harapan. Berjuang menjadi sebuah
harapan, tentulah harapan yang positif.
Selalu berikan apa yang diperlukan
oleh orang lain maka kita akan memperoleh apa yang kita inginkan.
Semoga menginspirasi.
2 komentar
apakah ada puisi yang lain yang lebih bagus dari ini
BalasHapusapakah ada pidato yang lebih bagusbdari ini menurut saya ini sudah terlalu berkesan
BalasHapus